Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Crossover Aktif dan Crossover Pasif dalam Audio

Perbedaan Crossover Aktif dan Crossover Pasif dalam Audio

Perbedaan dalam crossover aktif dan crossover pasif - Crossover audio adalah perangkat elektronik yang umumnya berfungsi sebagai pembatas frekuensi audio yang akan disalurkan ke speaker. Jadi frekuensinya dipisahkan sesuai dengan karakter pembicara. Misalnya, 12 "untuk pertengahan, 15" MID rendah dan bagi untuk Twitter. Dengan menggunakan crossover, suara yang dihasilkan akan lebih jelas karena suara masing-masing speaker dapat disorot tidak dicampur dengan frekuensi yang tidak berfungsi dengan karakter speaker. 

 Crossover aktif dan crossover pasif


Menurut jenis audio crossover dibagi menjadi dua, yaitu crossover aktif dan crossover pasif. Keduanya sering digabungkan dalam instalasi audio sesuai dengan kebutuhan.

1. Definisi Crossover aktif (CA)

Sistem kerja pada crossover bahasa aktif mudah digunakan untuk membagi frekuensi menjadi beberapa oktaf sebelum power amplifier. Crossover aktif membagi frekuensi untuk beberapa amplifier. Dengan bahasa lain berasal dari satu input untuk menghasilkan tiga hingga empat frekuensi oktaf output, biasanya pertengahan SUBLOW / SUBWOOFER rendah. Atau sering disebut crossover aktif 3 arah dan crossover aktif 4wal.

Crossover aktif bekerja jika disertakan dengan catu daya. Ini berbanding terbalik dengan crossover pasif. Ini juga merupakan garis lurus dengan pemahaman komponen pasif dan komponen aktif pada pengetahuan dasar elektronik.

Keuntungan dari crossover aktif, yaitu ,; Penggunaan daya amplifier yang efektif, lebih mudah mengatur frekuensi dan gain yang akan disalurkan ke amplifier.

Kurangnya crossover aktif adalah instalasi yang rumit karena musti menggunakan banyak amplifier dan banyak kabel ke speaker.

2. Efektivitas Pasif (CP)

Filter Crossover Crossover Pasif dan membagi frekuensi ke sepiker setelah menerima tegangan dari output AMP. Jadi crossover pasif berfungsi pada output amplifier. Crossover pasif biasanya ditempatkan di kotak speaker. Komponen yang digunakan dalam sirkuit crossover pasif dalam bentuk resistor dan induktor kapasitor.

 Penggunaan crossover pasif sering digunakan pada pelanggan yang membangun ini karena crossover pasif memiliki kelemahan pada pengurangan daya yang dihasilkan oleh amplfier yang tidak semurah pengguna amplifier berkumpul berdaya rendah.

Crossover pasif berlebih adalah kenyamanan dalam memasang sistem suara dan lebih meminimalkan jumlah amplifier sehingga lebih merupakan kabel speaker NGOBIT.

Kerugian dari crossover pasif, karena komponen yang digunakan oleh gerakan output amplifier adalah dalam bentuk induktor, resistor dan kapasitor sebagai hasilnya ada pembuangan daya AMP di mana amp bekerja lebih berat karena terbebani oleh crossover pasif. Bahkan crossover pasif sangat hujan untuk kematian amplifier daya, jika ada korsleting pada komponen yang ada pada crossover pasif jika tidak menyatu.

Crossover aktif dan keunggulan pasif dan kekurangan masing-masing. Untuk itu perlu dipertimbangkan menggunakan keduanya.
Menurut pendapat saya, jika daya dan pengeras suara profesional terdengar lebih efektif menggunakan secara pasif, tetapi jika hanya majelis yang lebih efektif menggunakan aktif. Karena itu kembali ke efektivitas dan produksi suara yang dihasilkan.

Dalam praktiknya biasanya menggunakan keduanya lebih efektif dan lebih mudah untuk mengatur apakah distorsi terjadi.

Jika crossover pasif yang digunakan kurang memenuhi syarat hasilnya akan mengecewakan, seperti, cacat frekuensi dalam satu oktaf terutama terjadi pada nada tinggi.

Dengan demikian ulasan tentang perbedaan crossover pasif dan crossover aktif, semoga menambah wawasan Anda.
Terima kasih!