Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menyesuaikan Speaker Dengan Penggunaan Amplifier

Menyesuaikan Amplifier Dengan Penggunaan Speaker

Menyesuaikan daya speaker dengan amplifier sangat penting ketika kita ingin membuat amplifier berdasarkan speker yang ada. Salah satu contoh kita harus mempertimbangkan kekuatan amplifier ketika kita ingin membuat speaker aktif. Ini efeknya sangat besar pada hasil akhir, jika kita memiliki perhitungan daya yang dibutuhkan oleh pembicara yang akan digunakan.

Memahami situasional menyesuaikan kekuatan speaker sangat penting ketika kita juga membutuhkan penyewaan sistem suara. Tanpa perhitungan khusus, kebutuhan antara kebutuhan dan bajet bisa menjadi banyak perbedaan sehingga akan mengalami kerugian.

Selain itu, beli amplifier diklasifikasikan sebagai perangkat audio mahal. Jika kita membeli amplifier tetapi ternyata speaker akan ditampilkan memiliki daya rendah maka ini akan menghasilkan speaker dengan mudah rusak. Karena itu bisa jadi ketika di lapangan terjadi, inilah mengapa salah satu penyebab speaker boros karena mereka tidak menyesuaikan kekuatan amplifier dengan speaker. ,

Penguat hukum speaker adalah, semakin kecil nilai impedansi dari beban speaker (ohm), semakin besar output yang dikeluarkan oleh amplifier. Sementara semakin besar beban impedansi speaker (ohm) maka amplifier output daya menjadi lebih kecil.

Dalam hal instalasi antara koneksi paralel dan serangkaian speaker menentukan output amplfier.

Misalnya menyesuaikan daya speaker dengan amplifier dirakit dengan daya PSU 300 watt sementara amplifier menggunakan jenis Klass AB dengan output maksimum 300 watt. Digunakan untuk memasok dua speaker secara paralel dengan setiap impedansi 8 ohm kemudian, kekuatan yang harus ditanggung oleh amplifier adalah 600 watt karena sepak bola paralel dengan 4 ohm. Tentu saja antara kekuatan PSU dan output tidak selaras, dapat dipastikan bahwa audio distorsi ketika diselesaikan.

Contoh kasus terjadi pada jenis amplifier untuk kebutuhan speaker aktif dengan speaker daya 100 watt. Rupanya jika jenis amplifier tidak sesuai suara tidak bagus.

Misalnya, ia memiliki speaker ACR 8 Inc dengan kekuatan 75 watt 8 ohm dipasok oleh amplifier driver dengan jenis 3 level. Suara yang dihasilkan bahkan dihancurkan ketika diselesaikan hingga maksimal.

Sedangkan ketika dilengkapi dengan amplifier menggunakan TDA 2030 suaranya jelas, ini membuktikan bahwa pengaruh antara amplifier dan pembicara sangat penting untuk diperhitungkan.
Tentu saja itu sia-sia kita telah mengangkat kekuatan ampfier dengan driver daya yang lebih tinggi tetapi pembicara tidak cocok untuk digunakan.

Yang dimaksud dengan kekuatan di sini adalah jenis driver amplifier daya, bukan kekuatan nyata. Ini berarti bahwa hanya jenis driver yang cocok untuk masalah karakteristik pembicara. Masalah kekuatan nyata biasanya ditentukan oleh suplek listrik. Bahkan jika itu menggunakan amplifier dengan driver 1000 watt tetapi ternyata daya catu daya hanya 5 ampere, itu tidak akan memiliki 1000 watt seperti yang dikatakan oleh jenis driver.

Pada beberapa kesempatan ada juga yang mengatakan itu, semakin besar kekuatan amplifier, semakin baik, tetapi semua tergantung pada beban. Ini juga merupakan pertanyaan besar ketika di lapangan, daya besar tetapi suara yang kurang maksimum bisa menjadi speaker dan kotak speaker tidak cocok. Speaker daya kecil tetapi dipaksakan dengan amplifier daya besar.

Sebenarnya semakin besar kekuatan amplifier memiliki daya yang tersisa hasilnya akan jelas jika memang operator dapat menangani frekuensi yang seharusnya. Mengetahui karakteristik amplifier sangat penting, ada beberapa amplifier yang memiliki karakteristik masing-masing. Di mana spake rendah digunakan amplifier dengan karakter rendah.

Karakter speaker juga sangat berpengaruh pada hasil akhir penyesuaian speaker dengan amplifier. Jika 12 inci dipaksa frekuensi rendah, hasilnya pasti tidak akan maksimal. Terutama di lapangan. Meskipun rata-rata 12 inci adalah karakteristik frekuensi nada mid range.

* soldiradem.com *